Berani berkarya di
masa muda!
Hi Wcamperz!
Ngomong-ngomong soal berkarya di masa muda nih, wcamp punya sedikit ulasan
tentang dua mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang dari prodi Keperawatan
Semarang yang pernah ikut event International di Aussie.
Dua mahasiswa
extraordinary ini bernama Fatma Risda Hidayanti dan Astuti Dwi Wardhani. Lalu
bagaimana sih mereka bisa terbang ke Australia sana di sela jadwal perkuliahan
tingkat 3-nya yang padat?
Setelah hampir
menyerah untuk mewawancarai mbak Fatma dan mbak Astuti yang sibuk dengan
praktek komunitas, akhirnya reporter berhasil mendapatkan cerita luar biasa ini
walau lewat Voice Note dan SMS. Nah gini ceritanya, Dinas Kesehatan Pemprov
Jateng punya program yang namanya International Nursing Mobility Program.
Program ini bekerjasama sama dengan RSUD Tugurejo, Akper Pemprov, dan kampus
kita tercinta.
Mbak Astuti dan mbak
Fatma dipilih untuk mengikuti event itu oleh Ka Jurusan, Ka Prodi, dan dewan
dosen Keperawatan Semarang setelah melalui tahap seleksi kemampuan. Mbak Fatma
dan Mbak Astuti ini berangkat ke Aussie selama 2 minggu bersama 2 orang pejabat
Direktorat, 3 orang dosen Akper Pemprov, 1 perawat RSUD Tugurejo dan bapak
Shobirun (Ka Prodi Keperawatan Semarang).
“Nah disana itu tim
diharuskan mempresentasikan tujuan kita dan untuk mengetahui system pendidikan
Keperawatan di Queensland University of Technology (QUT)” ujar mbak Fatma yang juga
adalah mantan Gubernur Hima Keperawatan Semarang tahun 2013.
Menurut mbak Fatma,
disana diterapkan sismtem Independent Learning dimana mahasiswa dituntut untuk
sangat mandiri dalam proses menguasai teori maupun skill keperawatan. Fasilitas
yang disediakan juga sangat mendukung program tersebut, mulai dari koleksi
library yang sangat komplit hingga lab computer dengan great connection yang
dibuka 24 jam. Perkuliahan sendiri hanya berlangsung kurang lebih 20 menit
tatap muka dengan dosen, selebihnya mahasiswa berdiskusi mandiri di lab
keperawatan.
Mbak Astuti –mantan
ketua UKM SHPEC 2013- menyebutkan bahwa dengan mengikkuti program ini semakin
membuka mata jika profesi perawat itu memang profesi yang mulia dan
menyenangkan. Saat berkunjung di suatu klinik keperawatan, mbak Astuti bertemu
dengan seorang perawat yang begitu ramah sedang melakukan woundcare. Perawat disana bekerja mandiri dengan di bawah supervisi
perawat senior. Suasana dalam memberikan asuhan keperawatan juga sangat akrab
dan hangat.
Pesan mbak Astuti
yang dulunya juga sebagai team Wcamp 13 ini adalah kita sebagai mahasiswi
Keperawatan Indonesia harus bermimpi tinggi, melanjutkan studi ke jenjang yang
setinggi-tingginya dengan memanfaatkan berbagai kesempatan yang tersedia,
seperti sclolarship ke luaar negeri. Semangat jadi International Nurse!! (Ikke)
0 Tanggapan:
Posting Komentar